Revolusi Hijau

Revolusi Hijau merupakan revolusi produksi biji-bijian dari hasil penemuan-penemuan ilmiah berupa benih unggul dari berbagi varietas gandum, padi, dan jagung yang membuat hasil panen komoditas tersebut meningkat di Negara-negara berkembang. Revolusi hijau dibarengi dengan berkembang pesatnya teknologi yang semakin membuat ringan pekerjaan.
Negara-negara berkembang yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian di bidang pertanian sangat merasakan hasilnya. Di India dan Pakistan, produksi hasil pertanian mengalai peningkatan yang luar biasa. Lembaga penelitian Internasional Rice Research Institute (IRRI) berhasil mengembangkan bibit unggul padi yang dikenal dengan nama IR-8.
Perkembangan Revolusi Hijau di Indonesia
       Indonesia merupakan Negara agraris. Pertanian menjadi sektor utama dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Terdapat tiga hal yang menjadi masalah, yakni:
1.      Kebutuhan penduduk yang meningkat dengan pesat.
2.      Tingkat produksi pertanian yang asih sangat rendah.
3.      Produksi pertanian belum mampu memenuhi seluruh kebutuhan penduduk.
Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian. Intensifikasi pertanian dilakukan dengan cara penyuluhan, penelitian, dan pencarian bibit unggul. Sedangkan ekstensifikasi pertanian dengan cara melakukan perluasan areal pertanian. Selain itu juga pemerintah menggalangkan program transmigrasi ke luar pulau Jawa. Para transmigran diharapkan dapat menggarap lahan pertanian di sana.
Sumber :
 Wayan, I. 2006. Sejarah untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar