Revolusi Perancis

1. LATAR BELAKANG DAN PERISTIWA
Sebuah revolusi besar yang mengubah tatanan pemerintah dan kemasyarakatan justru terjadi prancis. Golongan masyarakat yang menjadi penggeraknya adalah warga kota (borjuis) yang berkiinginan menggantikan peranan kaum bangsawan dan gereja dalam pemerintah maupun perekonomian. Revolusi tersebut disebabkan oleh banyak hal yang cakupannya cukup luas, di antaranya sebagai berikut :

a. Berkembangnya Paham Rasionalisme dan Aufklarung
Paham-paham itu muncul setelah adanya gerakan renaissance dan humanisme yang menentang kekuasan kaum Gereja di Eropa.merupakan paham yang menganggap bahwa pikiran merupakan sumber segala kebenaran, sehingga segala sesuatu yang tidak masuk akal dianggap tidak benar. Tokoh-tokoh rasionalisme dan aufklarung ini di antaranya Denis Diderot dan J.d’ Alembert dan Voltaire.
b. Munculnya Paham Romantisme
Paham romantisme merupakan paham yang menjunjung tinggi perasaan dan menghargai naluri manusia Tokoh-tokoh paham romantisme yang banyak berpengaruh dalam revolusi perancis adalah Jean Jacques Rousseau.
c. Pengaruh Perang Kemerdekaan Amerika (Revolusi Amerika)
Dalam perang Kemerdekaan Amerika, Prancis membantu Amerika dengan mengirimkan pasukan yang dipimpin oleh Lafayette.mereka telah mengenal pahmpaham baru tentang kebebasan dan demokrasi serta Declaration of Independence yang di dalamnya berisi penghargaanya terhadap hak asasi manusia.

d. Ketidakadilan dalam Sistem Feodalisme
Sistem feodalisme di Prancis membagi masyarakat menjadi tiga golongan, yaitu sebagai berikut.
1) Golongan I (bangsawan)
2) Golongan II (kaum agama)
3) Golongan III (rakyat jelata)
Kaum bangsawan dan kaum agama tinggi memiliki hak istimewa sedangkan kaum agama rendah dan rakyat jelata tidak memiliki hak. Dengan hak-hak istimewanya, selain bebas pajak kaum bangsawan pun dapat menarik pajak dari rakyat.
e. Pemerintahan yang Buruk
Kekuasaan tunggal raja pada masa pemerintahannya berubah menjadi tirani yang yang memberikan kelonggaran raja untuk bertindak sewenang-wenang
f. Adanya Kekosongan Kekuasaan (Vacuum of power)
Pada masa pemerintahan Louis XIV dan Louis XV, rakyat takut terhadap rajanya walaupun mereka membencinya. Sedangkan pada masa pemerintahnya Louis XVI, walaupun bersifat diktator namun tidak memiliki wibawa, sehingga rakyat tidak takut
kepadanya.Sejak Raya Louis XIV, raja-raja prncis suka berfoya-foya dengan wanita- wanita cantik (madame deficit) sehingga kas Negara kosong, Pada tahun 1789, Ketika
masa pemerintahan Louis XVI, beban Negara sudah.Untuk mengatasi tersebut, satu- satunya cara adalah menarik pajak kepada kaum bangsawan. Sidang Etats Generaux pun akhirnya digelar,tetapi terjadi kerusuhan. Hal itu disebabkan golongan III (dari rakyat jelata) yang jumlahnya terbesar menuntut hak suaranya dalam voting secara perorangan Sedangkan golongan I dan II menghendaki voting dilakukan pergolongan. Dengan cara itu golongan I dan II yang bersekongkol dapat dipastikan memenangkan suara. Pada tanggal 14 Juli 1789 rakyat Prancis menyerbu penjara bastille,yang merupakan tempat tahanan politik yang menentang pemerintah raja prancis dan tempat gudang senjata. Penyerbuan ini disebabkan oleh sebagai berikut:

1) Rakyat mendengar desas-desus bahwa Raja Prancis mengumpulkan tentaranya di
sekira paris untuk menindas rakyat
2) Rakyat membutuhkan senjata yang terdaoat dalam penjara Bastille
Penyerbuan terhadap penjara Bastille berhasil dengan baik karena, tentara yang
berkumpul di Paris memihak rakyat itu pun dianggap sebagai permulaan revolusi dan
kemudian diresmikan sebagai Hari Nasional Prancis.
Pada tanggal 20 juli 1789 Dewan Nasional bersidang di lapangan tennis,akibatnya
Raja memerintahkan membubarkan Dwewan Konstituante, tetapi tidak dihiraukan.
Raja pun tidak bertindak dan pasrah terhadap keadaan negerinya.saat itulah rakyat
jelata yang berkuasa. Pimpinan rakyat yng terkenal dalam Dewan Konstituante di
antaranya, Mirabeau (bangsawan), Lafayette (bangsawan), dan Sieyes (kaum agama)
Pada tnggal 27 Agustus 1789, Dewan Konstituante mengumumkan Hak Asasi
Manusia dan Warga (Declaration des Droits De I’homme et du Citoyen ) sebagai
dasar dari pemerintah baru.pada tanggal 14 juli 1790 UUD Prancis disahkan. Dengan
demikian pemerintahan Prancis berubah menjadi Monarki Konstituonal yang
membatasi kekuasaan Raja.

Salah satu dokumen penting yang dihasilkan pada saat terjadi Revolusi Prancis adalah
“Pernyataan Hak-Hak Asasi Manusia danWarga”
Hak-hak asasi manusia yang dianggap telah dimiliki manusia dan warga sejak lahir
adalah sebagai berikut.
1) Hak atas Kemerdekaan pribadi
2) Hak diperlakuan sama dengan hokum
3) Hak kebebasab bertempat tinggal
4) Hak atas milik pribadi
5) Hak atas keamanan pribadi
6) Hak nuntuk membela diri
7) Hak kebebesan menyatakan pendapat
8) Hak kebebasab memeluk agama.

2. DAMPAK REVOLUSI PRANCIS BAGI DUNIA
a. Penghapusan Feodalisme
Dihapuskannya feodalisme menyebabkan tidak ada lagi golongan-golongan masyarakat dengan hak dan kewajiban yang berada.
b. Berkembangnya Ide Supermasi Hukum UUD merupakan kekuasaan tertinggi. Pada masa pemerintahan Raja Louis XVI dan pemerintah sebelumnya. Hukum yang berlaku di prancis diberlakukan sama pada setiap orang dan daerah, karena adanya hak-hak istimewa dan tradisi yang berbeda di diseragamkan pada setiap orang dan daerahuntuk itu napoleon menyusun kitab UUD yang disebut Code Civil yang kemudian menjadi Code Napoleon
c. Munculnya Ide Pemerintahan Republik Dianggap kurang tepat karena pergantian kekuasan secara turun menuru ntidak menjamin kualitas seorang kepala Negara. Oleh karena itu perlu dibentuk Pemerintah republic dengan kepala Negara dipilih langsung oleh rakyat.
d. Berkembangnya Paham Demokarasi
Paham ini mumcul sebagai dampak dari pengakuan terhadap hak-hak asasi manusia, terutama kebebasan dan persaman hak antarmanusia.
e. Menyebarkan Paham Liberalisme
Ketika Napoleon berkuasa, ia menjadi penyebar terbesar paham Liberalisme. Hampir
seluruh Eropa dan wilayah lain di luar Eropa berhasil di taklukkan, Napoleon mendirikan pemerintahan yang liberal.
f. Meluasnya Paham Nasionalisme
Liberte, Egalite, Fraternite adalah semboyan Revolusi Prancia yang artinya Kebebasan, Persamaan, dan Persaudaraan. Semboyan ini menggambarkan semagat nasionalieme rakyat Prancis untuk bersatu.
g. Timbulnya Ide tentang Aksi Revolusioner
Keberhasilan Revolusi Prancis dalam menumbangkan kekuasaan Raja yang sewenang-wenang, telah menyakinkan rakyat bahwa apabila terjadi ketidakadilan rakyat sewakyu-waktu dapat beraksi secara revolusioner.

3. DAMPAK REVOLUSI PRANCIS BAGI INDONESIA
a. Munculnya Paham Nasionalisme
Paham Nasionalisme berasal dariE ropa Barat, kemudianmenyebar ke seluruh Eropa pada abad ke-19 dan abad ke-20.merupakan paham yang penting dalam mendasari pergerakan nasional di berbagai Negara di Asia dan Afrika. Nasionalieme di Asia-Afrika, termasuk di Indonesia disebabkan oleh penindasan yang dilakukan oleh Negara-negara imperialis Barat.Pelaksanaan politik etis telah memberikan kesempatan pendidikan kepada penduduk bumiputra, walaupun dalam lingkup yang terbatas. Adanya pendidikan telah mendorong munculnya golongan baru,yaitu golongan teroelajar yang menjadi pelopr pergerakan nasional. Pada awal pergerakan nasional muncul beberapa organisasi dengan sifat yang berbeda, Boedi Oetomo lebih bersifat organisasi budaya, Sarikat islam bersifat social ekonomi dan relugius, sedangkan Indische Partij bersifat politis. Namu ketiga organisasi tersebut memiliki kesamaan, yaitu berswifat nasionalis yamg bertujuan untuk mengangkat harkat dan martabat bangsanya menuju kemerdekaankelak di kemudian hari. Dalam rangka merayakan Kemerdekaan Belanda ke-100 dari penjajahan Prancis dibentuklad sebuah komite yang dikenal sebagai “Komite Bumi Putera” di Bandung. Yana bermaksud hendak mengirimkan telegram kepada Ratu Belanda yang isinya mengandung permintaan agar dibentuk Majelis Perwakilan Rakyat Sejati dan ketegasan adanya kebebasan berpendapat di daerah jajaha.salah seorang pemimpin komite ini, Soewardi Soeyaningrat menulis sebuah sindiran yang berjudul “Als ik een Nederlander was…” yang isinya mengajak penduduk bumiputra untuk merayakan hari kemerdekaannya. Dari artikel tersebut dapat disimpulkan bahwa bangsa Indonesia sudah memendam rasa nasionalisme yang sangat dalam.

b. Munculnya Paham Demokrasi
1) Pembentukan Volksraad
Pada kongres Boedi Oetomo tanggal 5 dan 6 Agustus 1915, telah ditetapkan
usulan perlunya dibentuk wajib militer bagi kalangan kaum pribumi.selanjutnya komite Indie Weebar pada tanggal 23 juli 1916 telah memutuskan bahwa pembentukan kekuatan militer baik laut maupun darat dari kalangan bumiputra yang mendesak agar mempertahankan diri dari serangan yang berasal dari luar Dwidjosewoyo sebagai wakil  Boedi Oetomo berhasil mengadakan pendekatan dengan pemimpin-pemimpin terkemuka Belanda. Walaupaun misi tidak berhasil meloloskan usulan tentang pembentukan wajib mikiter, namun sebagai gantinya pemerintah Belanda akan membentuk Volksraad yang disahkan pada bulan Desember 1916.
2) Tuntutan Indonesia Berparlemen
Parlemen merupakan suatu badan yang harus ada pada Negara yang berdasarkan asas-asas demokarasi seperti yng diperjuangkan oleh rakyat Prancis, khusunya Montesquieu. Pada tanggal 21 Mei 1939 berhasil dibentuk badan kerja sama antar partai-partai politik di dalam Volksraad yang disebut gabungan politik Indonesia (GAPI) yang dipimpin oleh Mohammad Hoesni Thamrin di dalam Konferensi pertama GAPI dengan semboyannya “Indonesia Berparlemen” . Momentum untuk menyampaikan gagasan itu muncul ketika meletusnya Perang Dunia II pada tanggal 20 September 1939. GAPI menyampaikan gagasanya yang dikenal dengan Manifestasi GAPI’ yang isinya antara lain mengajak Indonesia dan Belanda untuk bekerja sama menghadapi bahaya faisisme. GAPI sendiri juga mengadakan rapat-rapat umum yang mencapi puncaknya pada 12 Desember 1939. tidak kurang 100 tempt mengadakan rapat umum untuk mempropagandakan seruan “Indonesia Berparlemen” kemudian dibentuklah Comite Parlemen Indonesia untuk mempertegas sikap GAPI tersebut. Pada bulan Agustus 1940,Negeri Belanda sudah dikuasai oleh Jerman, sementara itu Indonesia dinyatakan dalam keadaan darurat perang. GAPI kembali mengutarakan usulannya agar Volksraad diganti dengan Parlemen sejati. Tuntutan itu dikirim kepada Gubernur jendral, Volksraad, Ratu Wilhelmina, dan Kabinet Belanda yang dipndahkan ke London. Namun perjuangan yang snagat gigih dari GAPI itu hanya ditanggapi dengan pembentukan komisi Visman.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar